Mengenal Angklung, Warisan Musik Tradisional Asli Sunda
Mengenal Angklung, Warisan Musik Tradisional Asli Sunda
sumber:uzone.id
Angklung, alat musik asli Sunda ini
adalah salah satu warisan budaya yang harus dijaga kelestariannya.
Berasal dari Kabupaten Kuningan, alat musik yang terbuat dari bambu ini
sudah diakui UNESCO sebagai peninggalan budaya dunia milik Indonesia.
Tak kenal,
maka tak sayang. Agar lebih mencintai warisan yang sangat berharga ini,
yuk mengenal angklung lebih dalam. Banyak fakta unik yang mungkin selama
ini kamu belum tahu tentang alat musik ini, dan semuanya akan dibahas
di sini.
Sejarah Angklung
Tidak ada catatan pasti tentang kapan
tepatnya angklung diciptakan. Namun sejarah mencatat bahwa pada abad
ke-12, alat musik ini sudah mulai dipergunakan, yaitu pada masa Kerajaan
Sunda berdiri.
Alat musik ini dipercaya sebagai
pemanggil Dewi Sri untuk memberikan kesuburan bagi tanah pertanian.
Biasanya, angklung dibuat dari bambu hitam dan bambu ater dengan
berbagai jenis ukuran yang menghasilkan musik berbeda-beda.
Setelah itu, angklung berkembang menjadi
beberapa jenis. Salah satunya adalah nada musik angklung karya Daeng
Sutigna, penduduk Citangtu, Kuningan yang merupakan orang pertama yang
menciptakan nada musik angklung diatonis. Karena Daeng Sutigna pula,
angklung bisa memainkan aneka jenis musik, baik tradisional maupun
modern.
Karena Daeng Sutigna pula, Kabupaten
Kuningan kini menyebut diri sebagai Kabupaten Angklung dan sudah
ditetapkan sejak tahun 2010 silam.
Jenis Angklung
Tidak hanya satu, tetapi ada beberapa
macam jenis angklung. Mulai dari Angklung Kanekes yang dimainkan oleh
masyarakat Baduy, Angklung Reyog yang dimainkan di Ponorogo, Angklung
Banyuwangi, Angklung Bali, Angklung Dogdog Lojor, Angklung Gubrak yang
dimainkan masyarakat Bogor, Angklung Badeng yang dimainkan masyarakat
Garut, Angklung Buncis yang dimainkan masyarakat Bandung, Angklung
Padaeng yang jadi khas Kuningan, Angklung Toel, Angklung Sri Murni dan
Angklung Sarinade yang memiliki nada bulat saja.
Cara Memainkan Angklung
Berbeda angklung, beda pula suara
khasnya. Demikian pula dengan teknik memainkannya, digerakkan dengan
cara berbeda, nadanya pun akan berbeda.
Teknik yang paling banyak dipakai untuk
memainkan angklung adalah Karulung, yaitu dengan menggetarkannya ke kiri
dan ke kanan. Cara kedua adalah dengan Centok, alias menyentakkannya.
Dan teknik Tangkep, yang caranya mirip Karulung namun ada satu tabung
yang ditahan agar tak ikut bergetar.
Festival Angklung Kuningan
Ada banyak festival angklung yang pernah
digelar di Jawa Barat dan Banten, serta beberapa daerah lainnya. Namun
yang tak lama lagi bakal digelar adalah Festival Angklung Kuningan, yang
akan diselenggarakan pada 17 Agustus 2018.
Sudah berulang kali Kuningan menggelar
festival angklung dan selalu ramai dengan pengunjung. Tidak hanya dari
kawasan Kuningan sendiri, tetapi juga dari daerah lain yang ingin
melihat secara langsung perhelatan akbar alat musik tradisional ini.
Tertarik untuk menjadi saksi festival
tahunan ini? Kamu bisa menuju Kuningan dengan menumpang kereta api. Cara
yang paling mudah adalah dengan membeli tiket kereta api Indonesia
menuju Cirebon. Dari sini, kemudian bisa melanjutkan perjalanan dengan
bus mini atau elf ke Kuningan.
Biasanya, ketika musim festival angklung
tiba, tiket kereta api Indonesia menuju Cirebon selalu ludes terjual.
Karena itu, sebaiknya siapkan diri sejak jauh hari agar tak kehabisan.
Dan pastikan untuk membeli di Traveloka yang sudah dikenal sebagai agen tiket kereta api Indonesia terpercaya.
Dibandingkan dengan jalur lainnya,
kereta api ke Cirebon lalu lanjut ke Kuningan adalah pilihan
transportasi yang paling cepat dan terjangkau. Dengan budget terbatas,
kamu bisa menikmati serunya festival angklung di Kuningan dan sekalian
jalan-jalan ke tempat lain yang tak kalah menariknya di kawasan ini.
Komentar
Posting Komentar